Kamis, 15 Oktober 2015
Kamis, 08 Oktober 2015
Jenis Kecepatan Akses Internet
Kecepatan
akses akan sangat bergantung pada teknologi jaringan di sekitar jarak
dan jarak / kondisi lingkungan saat koneksi internet dilakukan. Adanya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat
ini memungkinkan kita dapat mengoneksikan komputer dengan internet
melalui beberapa cara. Terdapat beberapa pilihan tipe / jenis kecepatan
internet yang dapat digunakan. Berikut adalah kecepatan internet sesuai
dengan saluran yang dipilih
Dial – Up
Dial – Up
Jaringan telepon sudah
merambah makin luas, sehingga kita dapat mengoneksikan komputer dengan
internet. Cara menghubungkan komputer ke internet menggunakan kabel
telepon sering disebut Dial – Up. Dial-Up melalui jalur PSTN (Public
Switched Telephone Network) akan menghubungkan kita ke ISPTelkom.
Koneksi ke Dial-Up ini umumnya digunakan pribadi-pribadi yang ingin
menghubungkan internet dari rumah. Komputer yang digunakan biasanya
komputer tunggal (bukan merupakan jaringan komputer) Kecepatan akses
internet menggunakan Dial-Up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56
Kbps.
ADSL
Asymetric Digital Subcriber
Line (ADSL) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi 34
kHz – 1.104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer
data antara modem dan ADSL dengan modem konvensional yang bekerja pada
frekuensi kurang dari 4 kHz . Keunggulan ADSL yaitu memberikan kemampuan
akses internet berkecepatan tinggi dan suara / fax secara simultan (di
sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran
telepon dan saluran modem).
GPRS
GPRS (General
Packet Radio Service), adalah komunikasi data dan suara yang dilakukan
dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk
mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak
(mobile). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk
paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan
penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada
jenis ponsel tipe GSM dan
IS-136, meskipun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM dalam
teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai 56 kbps – 115 kbps, sehingga
memungkinkan akses internet , serta pengiriman data multimedia ke
komputer, notebook dan handheld komputer.
3G
3G adalah third
generation technology yang mengacu kepada perkembangan teknologi
telepon nirkabel (wireless). 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa
memberikan kecepatan akses : Sebesar 144 kbps untuk kondisi gerak cepat
(mobile) Sebesar 384 kbps untuk kondisi berjalan (pendestrian) Sebesar 2
Mbps untuk kondisi static di suatu tempat
Wireless LAN
Teknologi
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio . Awalnya
teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan. Namun ,
sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam
ruangan dan juga point to point di luar ruangan maupun point to
multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN didesain sangat modular
dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa dioptimalkan pada lingkungan yang
berbeda, dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
60000kbps
Kamis, 24 September 2015
PENGERTIAN PING, DOWNLOAD & UPLOAD
Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program
utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis
teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer
terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara
mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba
konektivitasnya dan menunggu respons darinya. Nama "ping" datang dari
sonar sebuah kapal selam yang sedang aktif, yang sering mengeluarkan
bunyi ping ketika menemukan sebuah objek.
Apabila utilitas ping menunjukkan hasil yang positif maka kedua
komputer tersebut saling terhubung di dalam sebuah jaringan. Hasil
statistik keadaan koneksi ditampilkan dibagian akhir. Kualitas koneksi
dapat dilihat dari besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya
jumlah paket yang hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka
tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya. (id.wikipedia.org)
Pada contoh ini, seorang user di COMP A melakukan ping ke alamat IP
OOMP C. Mari kita cermati langkah demi langkah perjalanan datanya:
Sebagai contoh, ada 2 host yang berbeda network seperti gambar dibawah:
COMP B -------------------- LAB A ------------------------ COMP C
(192.168.1.1)
(192.168.1.2) (192.168.1.3)
1. Internet Control Message Protocol (ICMP) menciptakan sebuah payload
(data) pemintaan echo (di mana isinya hanya abjad di field data).
2. ICMP menyerahkan payload tersebut ke Internet Protocol (IP), yang
lalu menciptakansebuah paket. Paling sedikit, paket ini berisi sebuah
alamat asal IP, sebuah alamat tujuan IP, dan sebuah field protocol
dengan nilai 01h (ingat bahwa Cisco suka menggunakan 0x di depan
karakter heksadesimal , jadi di router mungkin terlihat seperti 0x01).
Semua itu memberitahukan kepada host penerima tentang kepada siapa host
penerima harus menyerahkan payload ketika network tujuan telah dicapai
– pada contoh ini host menyerahkan payload kepada protocol ICMP.
3. Setelah paket dibuat, IP akan menentukan apakah alamat IP tujuan ada di
network local atau network remote.
4. Karena IP menentukan bahwa ini adalah permintaan untuk network
remote, maka paket perlu dikirimkan ke default gateway agar paket dapat
di route ke network remote. Registry di Windows dibaca untuk mencari
default gateway yang telah di konfigurasi.
5. Default gateway dari host 192.168.1.2 (COMP B) dikonfigurasi ke
192.168.1.3. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway,
harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 1 dari
router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 192.168.1.1 tersebut)
Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer data link,lalu
dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang
terhubung ke network 192.168.0.0. Host berkomunikasi hanya dengan
alamat hardware pada LAN local. Penting untuk memahami bahwa Host A,
agar dapat berkomunikasi dengan Host B, harus mengirimkan paket ke
alamat MAC (alamat hardware) dari default gateway di network local.
6. Setelah itu, cache ARP dicek untuk melihat apakah alamat IP dari
default gateway sudah pernah di resolved (diterjemahkan) ke sebuah
alamat hardware:
Jika sudah, paket akan diserahkan ke layer data link untuk dijadikan
frame (alamat hardaware dari host tujuan diserahkan bersama tersebut).
Jika alamat hardware tidak tersedia di cache ARP dari host, sebuah
broadcast ARP akan dikirimkan ke network local untuk mencari alamat
hardware dari 192.168.1.1. Router melakukan respon pada permintaan
tersebut dan menyerahkan alamat hardware dari Ethernet 1, dan COMP akan
menyimpan (cache) alamat ini. Router juga akan melakukan cache alamat
hardware dari COMP B di cache ARP nya.
7. Setelah paket dan alamat hardware tujuan diserahkan ke layer data
link, maka driver LAN akan digunakan untuk menyediakan akses media
melalui jenis LAN yang digunakan (pada contoh ini adalah Ethernet).
Sebuah frame dibuat, dienkapsulasi dengan informasi pengendali. Di
dalam frame ini alamat hardware dari host asal dan tujuan, dalam kasus
ini juga ditambah dengan field EtherType yang menggambarkan protocol
layer network apa yang menyerahkan paket tersebut ke layer data link-
dalam kasus ini, protocol itu adalah IP. Pada akhir dari frame itu
terdapat sebuah field bernama Frame Check Sequence (FCS) yang menjadi
tempat penyimpanan dari hasil perhitungan Cyclic Redundancy Check (CRC).
8. Setelah frame selesai dibuat, frame tersebut diserahkan ke layer
Physical untuk ditempatkan di media fisik ( pada contoh ini adalah
kabel twisted-pair )dalam bentuk bit-bit, yang dikirim saru per satu.
9. Semua alat di collision domain menerima bit-bit ini dan membuat
frame dari bit-bit ini. Mereka masing-masing melakukan CRC dan mengecek
jawaban di field FCS. Jika jawabannya tidak cocok, frame akan dibuang.
* Jika CRC cocok, maka alamat hardware tujuan akan di cek untuk melihat
apakah alamat tersebut cocok juga (pada contoh ini, dicek apakah cocok
dengan interface Ethernet 0 dari router).
* Jika alamat hardware cocok, maka field Ether-Type dicek untuk mencari protocol yang digunakan di layer Network.
1. Paket ditarik dari frame, dan apa yang tertinggal di frame akan
dibuang. Paket lalu diserahkan ke protocol yang tercatat di field
Ether-Type—pada contoh ini adalah IP.
2. IP menerima paket dan mengecek alamat tujuan IP. Karena alamat
tujuan dari paket tidak sesuai dengan semua alamat yang dikonfigurasi
di router penerima itu sendiri, maka router penerima akan melihat pada
alamat IP network tujuan di routing tablenya.
3. Routing table harus memiliki sebuah entri di network 192.168.10.0,
jika tidak paket akan dibuang dengan segera dan sebuah pesan ICMP akan
dikirimkan kembali ke alamat pengirim dengan sebuah pesan “destination
network unreachable” (network tujuan tidak tercapai)
4. Jika router menemukan sebuah entri untuk network tujuan di tabelnya,
paket akan dialihkan ke interface keluar (exit interface)—pada contoh,
interface keluar ini adalah interface Ethernet 1.
5. Router akan melakuakan pengalihan paket ke buffer Ethernet 1.
6. Buffer Ethernet 1 perlu mengetahui alamat hardware dari host tujuan dan
pertama kali ia akan mengecek cache ARP-nya.
* Jika alamat hardware dari Host B sudah ditemukan, paket dan alamat
hardware tersebut akan diserahkan ke layer data link untuk dibuat
menjadi frame.
* Jika alamat hardware tidak pernah diterjemahkan atau di resolved oleh
ARP (sehingga tidak dicatat di cache ARP), router akan mengirimkan
sebuah permintaan ARP keluar dari interface E1 untuk alamat hardware
192.168.1.3.
COMP C melakukan respon dengan alamat hardwarenya, dan paket beserta
alamat hardware tujuan akan dikirimkan ke layer data link untuk
dijadikan frame.
1. Layer data link membuat sebuah frame dengan alamat hardware tujuan
dan asal , field Ether-Type, dan field FCS di akhir dari frame. Frame
diserahkan ke layer Physical untuk dikirimkan keluar pada medium fisik
dalam bentuk bit yang dikirimkan satu per satu.
2. COMP C menerima frame dan segera melakuakan CRC. Jika hasil CRC
sesuai dengan apa yang ada di field FCS, maka alamat hardware tujuan
akan dicek. Jika alamat host juga cocok, field Ether-Type akan di cek
untuk menentukan protocol yang akan diserahi paket tersebut di layer
Network—Pada contoh ini, protocol tersebut adalah IP.
pengertian PING sering kan make ping?
Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program
utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis
teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
pengertian ping sendiri bisa di baca di ping wiki
Fungsi dari Ping adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data
Ping mengirimkan IP datagram ke
suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon.
Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data
Reply from 192.168.1.1: bytes=32time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128 Ping statistics for 192.168.1.1: Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms artinya ping ke localhost(pc kita sendiri) dengan 32 bytes data tanpa ada paket data yang hilang (dikirim 3 diterima juga 3) ukuran 32bytes adalah ukuran buffer di windows secara default fungsi buffer sendiri untuk melihat waktu yg dibutuhkan ketika paket ping dikirim dgn ukuran yg berbeda coba bandingkan ping -t -l 500 yahoo.com dengan ping -t -l 1 yahoo.com ada perbedaan waktu dalam mengirim paket Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128 apa itu TTL? TTL=time to live = angka maximum dari pc ketika mereply paket ICMP disebut juga latency/delay secara default TTL windows adalah 128 kita bisa merubah nya melalui registry windows kenapa TTL di batasi? itu untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan Setiap kali PING packet melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan didiscard/didrop dan hasil PING menunjukkan: TTL expired in transit Kualitas koneksi dapat dilihat dari besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya. untuk mengetahui IP itu bekerja atau tidaknya kita bisa melihat lewat RUN untuk melihat perintah yg bisa digunakan bisa ketik ping 192.168.1.1
utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis
teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer
terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara
mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba
konektivitasnya dan menunggu respons darinya. Nama "ping" datang dari
sonar sebuah kapal selam yang sedang aktif, yang sering mengeluarkan
bunyi ping ketika menemukan sebuah objek.
Apabila utilitas ping menunjukkan hasil yang positif maka kedua
komputer tersebut saling terhubung di dalam sebuah jaringan. Hasil
statistik keadaan koneksi ditampilkan dibagian akhir. Kualitas koneksi
dapat dilihat dari besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya
jumlah paket yang hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka
tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya. (id.wikipedia.org)
Pada contoh ini, seorang user di COMP A melakukan ping ke alamat IP
OOMP C. Mari kita cermati langkah demi langkah perjalanan datanya:
Sebagai contoh, ada 2 host yang berbeda network seperti gambar dibawah:
COMP B -------------------- LAB A ------------------------ COMP C
(192.168.1.1)
(192.168.1.2) (192.168.1.3)
1. Internet Control Message Protocol (ICMP) menciptakan sebuah payload
(data) pemintaan echo (di mana isinya hanya abjad di field data).
2. ICMP menyerahkan payload tersebut ke Internet Protocol (IP), yang
lalu menciptakansebuah paket. Paling sedikit, paket ini berisi sebuah
alamat asal IP, sebuah alamat tujuan IP, dan sebuah field protocol
dengan nilai 01h (ingat bahwa Cisco suka menggunakan 0x di depan
karakter heksadesimal , jadi di router mungkin terlihat seperti 0x01).
Semua itu memberitahukan kepada host penerima tentang kepada siapa host
penerima harus menyerahkan payload ketika network tujuan telah dicapai
– pada contoh ini host menyerahkan payload kepada protocol ICMP.
3. Setelah paket dibuat, IP akan menentukan apakah alamat IP tujuan ada di
network local atau network remote.
4. Karena IP menentukan bahwa ini adalah permintaan untuk network
remote, maka paket perlu dikirimkan ke default gateway agar paket dapat
di route ke network remote. Registry di Windows dibaca untuk mencari
default gateway yang telah di konfigurasi.
5. Default gateway dari host 192.168.1.2 (COMP B) dikonfigurasi ke
192.168.1.3. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway,
harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 1 dari
router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 192.168.1.1 tersebut)
Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer data link,lalu
dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang
terhubung ke network 192.168.0.0. Host berkomunikasi hanya dengan
alamat hardware pada LAN local. Penting untuk memahami bahwa Host A,
agar dapat berkomunikasi dengan Host B, harus mengirimkan paket ke
alamat MAC (alamat hardware) dari default gateway di network local.
6. Setelah itu, cache ARP dicek untuk melihat apakah alamat IP dari
default gateway sudah pernah di resolved (diterjemahkan) ke sebuah
alamat hardware:
Jika sudah, paket akan diserahkan ke layer data link untuk dijadikan
frame (alamat hardaware dari host tujuan diserahkan bersama tersebut).
Jika alamat hardware tidak tersedia di cache ARP dari host, sebuah
broadcast ARP akan dikirimkan ke network local untuk mencari alamat
hardware dari 192.168.1.1. Router melakukan respon pada permintaan
tersebut dan menyerahkan alamat hardware dari Ethernet 1, dan COMP akan
menyimpan (cache) alamat ini. Router juga akan melakukan cache alamat
hardware dari COMP B di cache ARP nya.
7. Setelah paket dan alamat hardware tujuan diserahkan ke layer data
link, maka driver LAN akan digunakan untuk menyediakan akses media
melalui jenis LAN yang digunakan (pada contoh ini adalah Ethernet).
Sebuah frame dibuat, dienkapsulasi dengan informasi pengendali. Di
dalam frame ini alamat hardware dari host asal dan tujuan, dalam kasus
ini juga ditambah dengan field EtherType yang menggambarkan protocol
layer network apa yang menyerahkan paket tersebut ke layer data link-
dalam kasus ini, protocol itu adalah IP. Pada akhir dari frame itu
terdapat sebuah field bernama Frame Check Sequence (FCS) yang menjadi
tempat penyimpanan dari hasil perhitungan Cyclic Redundancy Check (CRC).
8. Setelah frame selesai dibuat, frame tersebut diserahkan ke layer
Physical untuk ditempatkan di media fisik ( pada contoh ini adalah
kabel twisted-pair )dalam bentuk bit-bit, yang dikirim saru per satu.
9. Semua alat di collision domain menerima bit-bit ini dan membuat
frame dari bit-bit ini. Mereka masing-masing melakukan CRC dan mengecek
jawaban di field FCS. Jika jawabannya tidak cocok, frame akan dibuang.
* Jika CRC cocok, maka alamat hardware tujuan akan di cek untuk melihat
apakah alamat tersebut cocok juga (pada contoh ini, dicek apakah cocok
dengan interface Ethernet 0 dari router).
* Jika alamat hardware cocok, maka field Ether-Type dicek untuk mencari protocol yang digunakan di layer Network.
1. Paket ditarik dari frame, dan apa yang tertinggal di frame akan
dibuang. Paket lalu diserahkan ke protocol yang tercatat di field
Ether-Type—pada contoh ini adalah IP.
2. IP menerima paket dan mengecek alamat tujuan IP. Karena alamat
tujuan dari paket tidak sesuai dengan semua alamat yang dikonfigurasi
di router penerima itu sendiri, maka router penerima akan melihat pada
alamat IP network tujuan di routing tablenya.
3. Routing table harus memiliki sebuah entri di network 192.168.10.0,
jika tidak paket akan dibuang dengan segera dan sebuah pesan ICMP akan
dikirimkan kembali ke alamat pengirim dengan sebuah pesan “destination
network unreachable” (network tujuan tidak tercapai)
4. Jika router menemukan sebuah entri untuk network tujuan di tabelnya,
paket akan dialihkan ke interface keluar (exit interface)—pada contoh,
interface keluar ini adalah interface Ethernet 1.
5. Router akan melakuakan pengalihan paket ke buffer Ethernet 1.
6. Buffer Ethernet 1 perlu mengetahui alamat hardware dari host tujuan dan
pertama kali ia akan mengecek cache ARP-nya.
* Jika alamat hardware dari Host B sudah ditemukan, paket dan alamat
hardware tersebut akan diserahkan ke layer data link untuk dibuat
menjadi frame.
* Jika alamat hardware tidak pernah diterjemahkan atau di resolved oleh
ARP (sehingga tidak dicatat di cache ARP), router akan mengirimkan
sebuah permintaan ARP keluar dari interface E1 untuk alamat hardware
192.168.1.3.
COMP C melakukan respon dengan alamat hardwarenya, dan paket beserta
alamat hardware tujuan akan dikirimkan ke layer data link untuk
dijadikan frame.
1. Layer data link membuat sebuah frame dengan alamat hardware tujuan
dan asal , field Ether-Type, dan field FCS di akhir dari frame. Frame
diserahkan ke layer Physical untuk dikirimkan keluar pada medium fisik
dalam bentuk bit yang dikirimkan satu per satu.
2. COMP C menerima frame dan segera melakuakan CRC. Jika hasil CRC
sesuai dengan apa yang ada di field FCS, maka alamat hardware tujuan
akan dicek. Jika alamat host juga cocok, field Ether-Type akan di cek
untuk menentukan protocol yang akan diserahi paket tersebut di layer
Network—Pada contoh ini, protocol tersebut adalah IP.
pengertian PING sering kan make ping?
Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program
utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis
teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
pengertian ping sendiri bisa di baca di ping wiki
Fungsi dari Ping adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data
Ping mengirimkan IP datagram ke
suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon.
Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data
Reply from 192.168.1.1: bytes=32time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128 Ping statistics for 192.168.1.1: Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms artinya ping ke localhost(pc kita sendiri) dengan 32 bytes data tanpa ada paket data yang hilang (dikirim 3 diterima juga 3) ukuran 32bytes adalah ukuran buffer di windows secara default fungsi buffer sendiri untuk melihat waktu yg dibutuhkan ketika paket ping dikirim dgn ukuran yg berbeda coba bandingkan ping -t -l 500 yahoo.com dengan ping -t -l 1 yahoo.com ada perbedaan waktu dalam mengirim paket Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128 apa itu TTL? TTL=time to live = angka maximum dari pc ketika mereply paket ICMP disebut juga latency/delay secara default TTL windows adalah 128 kita bisa merubah nya melalui registry windows kenapa TTL di batasi? itu untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan Setiap kali PING packet melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan didiscard/didrop dan hasil PING menunjukkan: TTL expired in transit Kualitas koneksi dapat dilihat dari besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya. untuk mengetahui IP itu bekerja atau tidaknya kita bisa melihat lewat RUN untuk melihat perintah yg bisa digunakan bisa ketik ping 192.168.1.1
Berikut ini pengertian download
Download adalah suatu proses transmisi
sebuah file atau data dari sebuah sistem komputer ke sistem komputer
yang lainnya. Dari internet, user/pengguna yang melakukan proses
download (unduh) yaitu proses dimana seorang user meminta atau merequest
sebuah file dari sebuah komputer lain ( seperti: web site,server atau
yang sebagainya) dan lalu menerimanya. Dengan kata lain, download adalah
transmisi file dari internet ke komputer client/pengguna dapat
dikatakan juga proses penerimaan atau pengambilan file dari
internet/server ke komputer pribadi.
Dan inilah pengertian upload
Upload adalah sering dikatakan juga
dengan Unggah, yaitu merupakan suatu cara untuk mengirimkan File
(contohnya seperti file: gambar, program, musik, dokumen pdf, dan
lain-lain) dari komputer pribadi ke sebuah sistem Server dan file atau
data akan di publikasikan di internet sehingga data yang telah di upload
dapat dilihat dan diambil (download) oleh orang lain atau orang banyak.
Atau definisi Upload yang lainnya adalah
suatu proses transmisi sebuah file atau Data dari sebuah sistem
komputer pribadi ke sistem komputer yang lainnya (server) dengan arah
yang berkebalikan dengan download. Dari jaringan internet, user yang
melakukan proses upload yaitu proses dimana user mengirimkan file ke
komputer lain yang meminta file. Singkatnya proses transmisi atau
pengiriman file ataupun data, dari komputer pribadi ke jaringan
internet.
Tujuan upload yang dilakukan oleh banyak
pengguna internet dengan harapan supaya data yang dimilikinya dapat
digunakan/dipakai oleh orang lain yang membutuhkan ataupun hanya untuk
sekedar pembelajaran saja.
Mungkin sering kali kita melalukan
proses men-download dan men-upload file atau data. Akan tetapi tidak
sedikit dari kita yang kurang mengerti apa itu yang dimaksud dengan
download dan upload. Nah… sekarang mungkin kita sudah mengerti mengenai definisi download dan upload,
karena tadi sebelumnya kamu sudah mencoba membaca, mencermati dan
memahami artikel ini, semoga dapat bermanfaat dalam menambah wawasan…
Kamis, 17 September 2015
Tim Dance dan Suporter ESPERO
Tim Dance dan Suporter Siap Tampil Total
Seperti yang terlihat saat geladi resik di GOR UNY kemarin (27/8), kedua tim dance dari SMPN 15 Jogja dan SMPN 2 Depok pun terlihat sibuk. Menurut kapten tim dance SMPN 15 Jogja Aldwy Zolartgy, timnya telah menyiapkan konsep khusus.
Tim berjuluk Mabelta Dance ini telah melakukan persiapan sebulan lamanya. Mengusung konsep R n’ B dance, Zola bersama tim dancenya optimis bisa menjuarai Junio JRBL dance competition.
“Sudah siap untuk unjuk kebolehan dengan tarian kita. Pastinya besok bakal nampilin dance dengan tempo yang cepat. Ada properti tambahan juga agar konsep dance terlihat lebih apik,” kata Zola.
Tak mau kalah, kapten tim dance SMPN 2 Depok, Cindy Elvia Rahma Sari berjanji akan menampilkan koreografi terbaik. Saat geladi resik pun sudah terlihat sedikit bocoran tentang konsep dance mereka.
Mengenakan aksesoris tradisionil, Cindy dkk akan mengusung konsep dance tradisional. Konsep ini akan menggabungkan dua unsur budaya daerah Indonesia. Namun, dia enggan membocorkan lebih detil konsep tarian yang akan diusung.
“Masih rahasia, tunggu saja besok (Sabtu 28/9)pasti seru konsep dance kita. Untuk persiapan sendiri sudah latihan selama 3 minggu,” kata Cindy.
Semangat tim dance ini ternyata juga menjalar ke pasukan suporter kedua tim. Komandan suporter SMPN 15 Jogja, M. Valentino A.F telah menyiapkan puluhan yel-yel untuk mendukung tim dance dan tim basket.
Selain itu Valen dan temen temannya memiliki target khusus yaitu mendapatkan best suporter Junio JRBL. Persiapan lain yang telah dilakukan adalah dengan menyiapkan dress code khusus saat mendukung tim basket dan tim dance ketika berlaga.
“Sudah tidak sabar unjuk suara dan koreo gerakan di Junio JRBL Jogja Series. Bangga tentunya sekolah bisa menjadi bagian dari Junio JRBL Jogja Series. Pastinya siap menjaga sportivitas dan persahabatan antar suporter,” kata Valen.
Spirit sportivitas dan persahabatan pun juga siap diterapkan oleh tim suporter SMPN 2 Depok. Sang komandan suporter, Calvin Reza Sukma Jati mengaku akan ada ritual khusus dalam mendukung timnya.
Ritual ini adalah berjalan kaki menuju GOR UNY bersama seluruh siswa SMPN 2 Depok saat mendukung tim basket. Tidak hanya para siswa, guru gurunya pun direncanakan turut berpartisipasi melakukan aksi jalan kaki ini.
“Ini bentuk dukungan kita, siap memberikan totalitas dukungan untuk tim basket. Terpenting adalah siap menjaga sportivitas dan persahabatan antar suporter sekolah,” kata Calvin. (dwi/din/gp)
Sumber (
Suporter Espero
Ingin Beda, Suporter Espero Kompak Jalan Kaki
Koordinator Suporter Espero, Calvin Resa Sukmajati, mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk dukungan anak-anak Espero untuk memotivasi para pemain saat tanding di lapangan. Selain ini, aksi ini merupakan upaya meningkatkan semangat kebersamaan dan rasa memiliki terhadap sekolah.
”Soalnya kalau nggak ada event kayak gini, biasanya kami nggak pernah kumpul. Kalau ada JRBL, semua anak kelas 7 sampai kelas 9 menjadi satu,” ujarnya.
Calvin mengungkapkan, ide untuk berjalan kakI menuju venue pertandingan ini berawal dari pemikiran bersama. “Awalnya sih biar kelihatan beda sama supoter sekolah lainnya. Soalnya bosan juga setiap kali ada pertandingan pasti kumpulnya di GOR dan ketemu anak-anak di sana,” jelasnya.
Selama perjalanan, para suporter Espero berjalan rapi. Mereka juga terus mematangkan koreografi. Mereka juga membawa alat musik. Selama tim putra Espero bertanding melawan SMPN 13 Jogja (Mabelta), mereka terus bersemangat memberikan dukungan. mereka terus meneriakkan yel-yel dan nyanyian penyemangat.
Meski tim pujaan akhirnya kalah, mereka tetap mengaku bangga dengan permainan yang ditunjukkan para pemain. ”Kami senang dapat berpartisipasi dalam Junio JRBL ini,” kata Calvin. (ayu/amd/ga)
Langganan:
Postingan (Atom)